Chacha.. Selamat Datang, Nak..

Alhamdulillahirobbil'alamin.. atas kehendakNya di Puskesmas Mergangsan tepat pukul 18.30 WIB pada hari Senin wage, 4 Februari 2013, lahirlah seorang bayi mungil dari rahimku. Dia diberi nama oleh ayahnya "Cahaya Mata", panggilannya "Chacha".

Sore itu, 3 Februari 2013 Mas Luhur pulang ke Pacitan. Mas Luhur pulang naik travel jam 5 sore. Seperti biasa, aku mengantar suamiku ke tempat penjemputan travel dan menanti hingga sang travel membawanya pergi dari hadapanku. Travel pun datang dan kami pun berpisah, sebentar. Perkiraanku sekitar seminggu lagi kami tidak bertemu karena belum ada tanda-tanda akan melahirkan seperti minggu kemarin, rasanya.. lumayan berat,, hiks.. tapi tetap harus dijalani. :)

Sesampai di rumah, sambil menunggu kabar dari suami, aku bersih-bersih kamar, mengambil pakaian kotorku lalu mencucinya di kamar mandi. Waktu itu menunjukkan pukul 7 malam (saat adzan isya) aku masih di kamar mandi. Disela membilas baju, perutku mulai agak mules. Waktu itu sakitnya masih bisa aku tahan hingga aku selesai mencuci. Mungkin - Ini mungkin lho ya,, karena aku belum menghitungnya - durasi sakitnya masih setengah jam sekali.

Akhirnya yang dinanti telpon juga,, :D Alhamdulillah.. Mas Luhur tiba di rumah jam setengah sembilan malam. Karena kondisinya kurang fit -lagi flu- makanya aku ga banyak tanya, yang penting sudah sampai dengan selamat.

08.41 pm
Perutku mulai sakit lagi. Untuk kali ini mulai aku hitung. Sakitnya sekitar 7 menit sekali. Ibuku menghubungi Bu Romadhon -seorang dosen bidan di samping rumahku- pukul 10an malam aku beserta ibu, bapak, dik Ian, bu Romadhon dan mbak Dilla pergi ke Puskesmas Mergangsan. Dikira sudah mau lahiran, ibuku udah bawa tas baju ganti, ternyata belum. Ketika diperiksa belum pembukaan, masih kontraksi biasa. Ditanya bidan, mau pulang atau mau disini aja? aku pilih pulang aja,, lebih enak sakit2an di rumah, banyak yang nemenin.

11.00 pm
Kami sampai di rumah. Perutku masih berirama sakitnya. Bu Romadhon dan mbak Dilla masih memandu dan menemaniku sampai pukul setengah dua belas malam. Iramanya sekarang sekitar 5 menit sekali. Oleh bu Romadhon aku disuruh tidur di ruang depan yang rata, jangan tidur di kasur, karena bisa "mblesek". Tidurnya harus miring, sambil punggungnya disangga bantal. Rasa itu datang setiap lebih kurang 5 menit sekali. Aku menghubungi suamiku pukul dua belas malam. Kala itu suamiku sedang tidur, dan terbangun karena telponku. Aku mengabarkan kondisiku malam itu, lalu mas Luhur menyuruhku menutup telepon karena tidak tega mendengar suara kesakitanku di telepon dan berkata akan datang besok pagi. Dan.. dengan ditemani ibuku, aku merasakan rasa itu. Rasa itu benar-benar sungguh anugrah.. melalui rasa itu, dek Chacha mau minta tolong ibu untuk membantunya melihat dunia, Subhanallah! :D


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Komputer

Responsibility - Self Awareness